Republikmata.co.id, Pekanbaru – Drama panas di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani akhirnya mencapai titik puncak. Pemerintah Kota Pekanbaru secara resmi mencopot dr Khairul Ray dari jabatannya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSD Madani.
Keputusan ini diambil setelah berbagai kegaduhan yang terjadi selama masa kepemimpinannya. Kamis (30/1/2025).
Pencopotan ini tak terhindarkan. Sejumlah sumber menyebutkan bahwa selama menjabat, dr Khairul Ray kerap menjadi pemicu konflik internal yang berimbas pada pelayanan di rumah sakit tersebut.
Kini, posisinya digantikan oleh drg Hasnar, seorang pejabat fungsional di lingkungan RSD Madani.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Pekanbaru, Irwan Suryadi, membenarkan pencopotan tersebut.
“Iya, jabatan Plt dr Khairul Ray digantikan oleh drg Hasnar. Penggantinya seorang dokter gigi yang juga pejabat fungsional di lingkungan RSD Madani,” ujar Irwan saat dikonfirmasi.
Dilengserkan Sebelum Waktunya, Ada Masalah Serius?
Menariknya, dr Khairul Ray sebenarnya masih memiliki sisa masa jabatan beberapa bulan lagi. Namun, evaluasi dari Pemerintah Kota Pekanbaru memutuskan untuk menghentikan jabatannya lebih awal.
“Jabatan Plt masih sama, sampai tiga bulan ke depan, sampai ada pejabat definitif. Tetapi setelah evaluasi, diputuskan jabatan Plt Direktur Madani tidak lagi dipegang oleh dr Khairul Ray,” tegas Irwan.
Kini, dr Khairul Ray kembali ke posisi lamanya sebagai Kepala Puskesmas Garuda.
Kisruh Internal yang Tak Terbendung
Pencopotan ini diyakini sebagai akibat dari berbagai kegaduhan yang tak kunjung mereda selama dr Khairul Ray menjabat. Sumber internal menyebutkan bahwa konflik di tubuh manajemen RSD Madani semakin tajam, memicu ketidakstabilan dan berdampak langsung pada pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Sebelumnya, dikutip dari MataXPost telah mendapatkan bocoran mengenai kemungkinan pencopotan ini. Sejumlah pegawai rumah sakit disebut-sebut mengeluhkan gaya kepemimpinan dr Khairul Ray yang dianggap tidak kondusif dan memicu ketegangan di lingkungan kerja.
Publik Menunggu Aksi drg Hasnar!
Setelah drama panjang ini, kini sorotan tertuju pada drg Hasnar. Masyarakat berharap kepemimpinan baru ini bisa membawa perubahan nyata bagi pelayanan kesehatan di RSD Madani.
Publik menuntut perbaikan, bukan sekadar pergantian nama di pucuk pimpinan. Apakah drg Hasnar mampu menjawab ekspektasi dan membersihkan sisa-sisa polemik yang ditinggalkan pendahulunya? Ataukah ini hanya pergantian figur tanpa perubahan berarti. (*)