Scroll untuk baca artikel
Example 600x300
Nasional

Kecurangan Seleksi Bintara Polri di Sulsel: Polisi Bantu Casis Pakai ChatGPT

94
×

Kecurangan Seleksi Bintara Polri di Sulsel: Polisi Bantu Casis Pakai ChatGPT

Sebarkan artikel ini

Republikmata.co.id, Makassar – Dugaan kecurangan dalam proses seleksi penerimaan Bintara Polri 2025 mencuat di jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan. Kali ini, sejumlah oknum anggota polisi yang bertugas sebagai pengawas ujian diduga membantu calon siswa (casis) saat pelaksanaan tes akademik berbasis Computer Assisted Test (CAT).

 

Example 600x300

Informasi yang diterima Liputan6.com menyebutkan, oknum pengawas tersebut merupakan bintara muda berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda). Mereka diduga secara aktif memberikan bantuan kepada casis tertentu agar memperoleh nilai tinggi dan dinyatakan lulus seleksi.

 

Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Kabid Propam) Polda Sulsel, Kombes Pol Zulham Efendi, membenarkan adanya dugaan pelanggaran tersebut. Ia menjelaskan, pola kecurangan kali ini berbeda dari kasus percaloan yang biasa melibatkan pihak luar.

BACA JUGA:  Klaim karbon PT PEMA : Forbina : Janji Langit, Kaki tak menjejak tanah

 

“Bukan membocorkan soal, tetapi pengawas kelas (oknum polisi berpangkat Bripda) yang baru lulus dan langsung memberikan jawaban kepada casis,” kata Zulham saat dikonfirmasi, Selasa (13/5/2025).

 

Ia menambahkan, sejumlah pengawas telah diperiksa atas dugaan pelanggaran etik dan disiplin. Sementara calon siswa yang terbukti menerima bantuan secara ilegal langsung didiskualifikasi dari proses seleksi.

 

“Sudah kami periksa pengawas kelasnya. Proses pelanggaran kode etik dan disiplin sedang berjalan. Untuk casis yang menerima bantuan, kami diskualifikasi dari seleksi. Namun, detail kasusnya belum bisa kami sampaikan karena masih dalam tahap pengembangan,” ujarnya.

 

Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, mengungkapkan bahwa modus kecurangan yang dilakukan oknum pengawas seleksi penerimaan Polri tersebut melibatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT.

BACA JUGA:  Dedi Mulyadi: Orang Dewasa Nakal Siap-Siap Masuk Barak Militer Mulai Juni 2025

 

“Permasalahan ini bukan praktik joki. Pengawas kelas memberikan jawaban kepada peserta dengan cara mencari jawaban soal di ChatGPT. Ini pola baru yang harus kami waspadai,” jelas Didik.

Example 600x300
error: Content is protected !!