Republikmata.co.id, Kampar – Malam Ramadhan seharusnya menjadi momentum bagi umat Muslim untuk lebih khusyuk beribadah, termasuk menjalankan salat tarawih. Namun, di sepanjang Jalan Lintas Flamboyan, sejumlah warung remang-remang dan tempat hiburan malam tetap beroperasi seperti biasa, seolah tidak tersentuh oleh hukum.
Fenomena ini menuai protes dari masyarakat yang merasa terganggu dengan aktivitas tersebut. Beberapa warga mengaku telah berulang kali melaporkan hal ini kepada Aparat Penegak Hukum (APH) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kampar, namun hingga kini belum ada tindakan tegas yang diambil.
“Kami sudah sering menyampaikan keluhan, baik secara langsung maupun melalui media, tapi tetap saja tempat hiburan malam ini berjalan seperti biasa. Seolah-olah mereka kebal hukum,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Kampar, yang selama ini dikenal dengan julukan Serambi Mekkah, dinilai sebagian masyarakat mulai kehilangan marwahnya akibat maraknya tempat hiburan malam yang tetap beroperasi bahkan di bulan suci.
Warga berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan nyata untuk menegakkan aturan dan menjaga kekhusyukan bulan Ramadhan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak APH maupun Satpol PP terkait alasan belum adanya tindakan terhadap tempat hiburan malam tersebut.
