Republikmata.co.id, Pekanbaru – Datuk Malik Dt. Rajo Dubalai Pucuk Andiko 44 angkat bicara terkait temuan ratusan orang warga Rohingya di Desa Batu Kecamatan Kampar. Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar kebobolan atau memang ada oknum yang sengaja mendatangkan warga Negara Myanmar ini ke Kampar.
“Kita sangat prihatin dengan masuknya warga Rohingya hingga ke wilayah Kampar. Ini menjadi tanda tanya besar, bagaimana bisa mereka sampai ke sini? Seharusnya ada kontrol ketat dari pihak imigrasi dan kepolisian untuk mencegah hal seperti ini,” kata Datuk Malik. Senin (24/2/25).
Dikatakan Datuk Malik, seharusnya pihak berwenang untuk segera menjelaskan bagaimana proses warga Rohingya masuk ke Kabupaten Kampar dan mengapa bisa lolos dari pengawasan. Jangan sampai masyarakat dibuat resah akibat kelalaian pengawasan. Kampar bukan daerah perbatasan, jadi harus ada kejelasan bagaimana mereka bisa sampai ke sini.
“Kita tidak menutup mata terhadap sisi kemanusiaan, tetapi kita juga harus mempertanyakan mekanisme pengawasan di perbatasan dan jalur masuk ke Riau, khususnya hingga ke Kampar. Ini bukan sekadar masalah sosial, tapi juga berkaitan dengan aspek keamanan dan kedaulatan negara,” ujar Datuk Malik.
Ditambahkan Datuk Malik, kita ingin tahu, apakah ada kelalaian dari pihak imigrasi dan kepolisian, atau justru ada permainan pihak tertentu yang memanfaatkan situasi ini? Jangan sampai Kampar menjadi tempat persinggahan gelap bagi imigran ilegal tanpa ada kejelasan status mereka.
“Kami mendesak pemerintah dan aparat terkait untuk segera bertindak tegas, melakukan investigasi, dan memberikan jawaban kepada masyarakat. Jangan sampai hal ini menjadi preseden buruk yang bisa mengganggu stabilitas sosial dan keamanan di daerah kita,” tutup Datuk Malik.
Ditempat terpisah, Bupati dan Wakil Bupati Kampar ketika dikonfirmasi enggan memberikan tanggapan mengenai penemuan ratusan WNA di Kabupaten Kampar.
Hingga berita ini diterbitkan oleh redaksi Kapolres Kampar dan Kasi Humas Polres Kampar memilih diam ketika dikonfirmasi.
