RepublikMata.co.id – Kebakaran hutan dahsyat yang melanda Los Angeles, California, Amerika Serikat, sejak 7 Januari 2025, menciptakan kehancuran besar-besaran. Berdasarkan pantauan udara, kawasan Pacific Palisades tampak porak-poranda dengan rumah-rumah hangus terbakar, meninggalkan jejak kepedihan yang mendalam.
Presiden AS Joe Biden, pada Senin (13/1), menegaskan besarnya dampak bencana ini. “Dibutuhkan miliaran dolar untuk membangun kembali Los Angeles seperti sedia kala,” ujarnya, dikutip dari AFP. Hingga kini, estimasi kerugian mencapai 150 miliar dolar AS, atau lebih dari Rp2.000 triliun.
Korban Jiwa dan Pengungsian Massal
Kebakaran yang dipicu oleh iklim kering dan angin kencang dari badai Santa Ana ini telah merenggut 24 nyawa. Lebih dari 12.000 bangunan dilaporkan hangus, sementara ratusan ribu warga terpaksa mengungsi demi menyelamatkan diri.
“Angin diprediksi akan terus berembus kencang sepanjang pekan ini, sehingga memperumit upaya pemadaman,” ujar juru bicara otoritas kebakaran Los Angeles.
Tantangan dalam Pemulihan
Pemerintah setempat kini menghadapi tantangan besar dalam proses pemulihan. Selain biaya rekonstruksi yang luar biasa tinggi, koordinasi evakuasi dan penanganan pengungsi juga menjadi fokus utama.
Pakar lingkungan memperingatkan bahwa kejadian serupa dapat kembali terjadi akibat perubahan iklim yang memperburuk risiko kebakaran di wilayah ini.
Meski upaya pemadaman terus dilakukan oleh ribuan petugas dengan dukungan helikopter dan pesawat pemadam, angin yang berhembus hingga 60 mil per jam membuat api sulit dikendalikan.
Harapan untuk Pulih
Kebakaran hutan di Los Angeles kali ini menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah California. Dukungan internasional pun mengalir, termasuk bantuan dari negara-negara tetangga untuk mempercepat pemulihan.
Sementara itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap risiko kebakaran susulan dan mematuhi instruksi evakuasi. “Keselamatan nyawa adalah prioritas utama,” tambah Presiden Biden.
Krisis ini menjadi pengingat bahwa perlindungan terhadap lingkungan dan penanganan perubahan iklim harus menjadi perhatian serius agar bencana serupa tidak terulang di masa depan.